Herzlich Willkommen

Live processing contents

Friday, February 24, 2012

Kuliah Tamu MPTI tgl 24-02-2012

PROJECT MANAGEMENT in CONSTRUCTION
oleh : Tri Joko Wahyu Adi Phd

Proyek adalah  suatu kegiatan  sementara (yang berlangsung sementara) dengan alokasi jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya yang ada dan dimasukkan untuk  melakukan fungsi  yang telah ditetapkan (Suharto, 1999).

A project is temporary endeavour under taken to create a  unique product or service (PMBOK) 2008
PMBOK : Project Management Body of Knowledge

Triangle Constraints
1. Quality
2. Time
3. Cost

-      
Project Manajer harus mampu menyeimbangkan :
  •   Budget
  •  Resources
  • Schedule
  • Scope
  • Quality
Contoh proyek FlyOver, suramadu,  jembatan air, gedung pencakar langit, birdnest china, bendungan, 

PMBOK
Dibagi menjadi 9 (sembilan) area keilmuan manajemen proyek :
-Frame   : project integration management;
-Core     : Project Scope, time, Cost, Quality Support;

Pendukungnya : procurement management, HRD management, Risk Management, Communication,   Integration Management. 

Integration management yang mengintegrasikan dan mengkoordinasi seluruh manajemen core maupun pendukungnya.
Keseimbangan knowledge :  technical aspek (hampir semua dapat dilakukan ataupun dihitung) dan social cultural aspect.
Scope management :
What is your job what is my job ? (lingkup kerja)
1. Scope planning
2. Scope definition
3. Create WBS
4. Scope verification
5. Scope control

Gedung Tertinggi di dunia 2012 (from the ruin down to newest)


Contoh :
lingkup jembatan (Suramadu)


located parted -Surabaya 
Tepi 1458m                  : konsorsium Ardhi Karya, Wijaya Karya, dan Agra Budi
Bentang tengah 2.162m : konsorsium adhi karya, waskita karya, wijaya karya, dan Hutama karya.

Menghitung kebutuhan proyek menjadi hal penting :
kebutuhan alat berat

 kebutuhan desain konstruksi

kebutuhan jumlah pekerja

kebutuhan Bahan konstruksi

TIME MANAGEMENT
Activity definition >>>> Activity Sequencing >> Resource Estimating >> Duration Estimating >> Schedule Development & Control.

Work Breakdown Structure
Building Project : Work preparation
                           Structure : Upper Structure & Down Structure
                           Mech/Elect
                           Finishing.

Network Schedule :  Schedule -->      Probabilistic : PERT/MONTECARLO
Deterministic : 
                    1.  CPM :     ARROW DIAGRAM
                                        TIME SCALE DIAGRAM 
                PRECEDENCE DIAGRAM
                                                                                2.  LINEAR
                                         *Critical Path Method  dengan Precedence Diagram Method (PDM)
 
 
ESTIMASI DURASI :
INPUT  [materials , conditions, equipment] : 
1. Activity List;
2. Constraint;
3. Assumption;
4. Resources Req'D;
5. Resource Capability;
6. Historical Info;


TOOLS & TECHNIQUES : 
1. Expert Judgement;
2. Analogue Estimating;
3. Simulation;
                                       Output : Activity Duration Estimate

FORMULA DURATION = [Input/Output]  = [ Volume/Productivity]
 
COST MANAGEMENT : Cost Estimating, Cost Budgeting, Cost Control.
                                                                    Kurva Estimasi Proyek
Estimasi Biaya Proyek :
1. Estimasi Kasar oleh Pemilik proyek (Parametric estimation accuracy 15-30%)
2. Estimasi Pendahuluan (oleh konsultan perencana -  Bottom up estimation, Accuracy 10-15%)
3. Estimasi (oleh kontraktor Bottom up estimation  5-10%)


Pengadaan adalah proses memperoleh barang ataupun jasa dari pihak di luar organisasi.
Manajemen Pengadaan adalah proses –proses yang dilakukan untuk mendapatkan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan sebuah proyek dari luar organisasi yang “didukungnya”.


Tahapan Manajemen Pengadaan :

  1. Perencanaan pembelanjaan dan pengadaan; --> Proses menentukan apa yang dibutuhkan, kapan dibutuhkan dan bagaimana proses pengadaannya.  Dalam perencaan ini harus diputuskan apa yang harus diambil dari luar, tipe kontrak dan menggambarkan kerja yang harus dilakukan oleh distributor kelak
  2. Perencanaan kontrak kerja sama; --> Proses menggambarkan kebutuhan produk atau servis yang diperlukan, yang digambarkan dalam RFP, kriteria evaluasi dan SOW 
  3. Permintaan respon dari distributor; --> proses memperoleh informasi, tanggapan, penawaran atau proposal dari penjual
  4. Memilih Distributor; --> proses memilih suplier yang paling potensial melalui proses analisis suplier potensial dan negosiasi
  5. Administrasi kontrak kerja sama
  6. formalisasi pernyataan kerja sama
  7. Penutupan Kontrak

Pendanaan Proyek

Sumber  Pendanaan Proyek :
-Dana Pemerintah (APBN)
-Dana Swasta (Private)
-Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Public Private Partnership –PPP)
                Contoh proyek : Jalan Tol, PowerPlan, Pasar/mall
 
Kinerja Biaya :
Persepsi Owner , Kurva Ideal, Persepsi Kontraktor

Manajemen risiko
suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.

Strategi yang dapat diambil antara lain :
1. memindahkan risiko kepada pihak lain
2. menghindari risiko
3. mengurangi efek negatif risiko
4. menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.

Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi
  • Risiko Operasional
  • Risiko Hazard
  • Risiko Finansial
  • Risiko Strategik
Manajemen Resiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut (Menurut Smith, 1990 ).

Manajemen risiko juga merupakan suatu aplikasi dari manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi (William, et.al.,1995,p.27).

Pendekatan sistematis mengenai manajemen risiko dibagi menjadi 3 stage utama, yaitu (Soeharto, 1999):
  1. Identifikasi resiko
  2. Analisa dan evaluasi resiko
  3. Respon atau reaksi untuk menanggulangi resiko tersebut

Dalam pelaksanaannya, identifikasi risiko dapat dilakukan dengan beberapa teknik, antara lain:
a.    Brainstorming
b.    Questionnaire
c.    Industry benchmarking
d.    Scenario analysis
e.    Risk assessment workshop
f.     Incident investigation
g.    Auditing
h.    Inspection
i.     Checklist
j.     HAZOP (Hazard and Operability Studies)
k.    dan sebagainya

Adapun cara – cara pelaksanaan identifikasi risiko secara nyata dalam sebuah proyek, adalah :

  1. Membuat daftar bisnis yang dapat menimbulkan kerugian.
  2. Membuat checklist kerugian potensial. Dalam checklist ini dibuat daftar kerugian dan peringkat kerugian   yang terjadi.
  3. Membuat klasifikasi kerugian.


    • Kerugian atas kekayaan (property).
    • Kerugian atas hutang piutang, karena kerusakan kekayaan atau cideranya pribadi orang lain. 
    • Kerugian atas personil perusahaan. Misalnya akibat kematian, ketidakmampuan, usia tua, pengangguran, sakit, dan sebagainya.

 



No comments:

Post a Comment