Herzlich Willkommen

Live processing contents

Tuesday, December 21, 2010

MENAPAKI JALUR BEASISWA…1. Tapi BIROKRASI kok selalu membuat suuusaaahhh

Memang susah bertindak di dalam suatu organisasi, apalagi sekelas DEPARTEMEN KEUANGAN yang aturannya ketattttt banget untuk sekolah aja. Dulu semenjak  SMA ( curhatttt kali yeee) hanya mengejar UNIVERSITAS ala barat seperti ITB dan UI dan setelah lulus SMA dan mengikuti SPMB akhirnya kesampaian juga diterima di salah satu UNIVERSITAS itu, tetapi dengan alasan mengatasi  kegagalan dipaksalah untuk mengikuti ujian STAN (sekolah plat merah yang banyak kambingnya- jaman dulu looh) dan ujian STIS (khusus sekolah tinggi ilmu statistik)
dan keduanya juga lulus. Tapi gak tau kenapa diharuskan orang tua masuk ke STAN yang notabenenya beasiswa, yah dengan perasaan berat hati juga meninggalkan PTN di atas dan masuk ke supperrr PTN –daripada kualat sama orang tuaa!!! Yah akhirnya menapaki juga dengan penuh “entah penuh apa ya perasaan ini “ selama tiga tahun berjalan sampai lulus dan harus mengabdi langsung ke Negara sebagai kaki dan ekor menteri kali ya. Setelah beberapa tahun dan lulus S1 (biaya sendiri di PTN juga) penulis berniat untuk ikut beasiswa S2 Belanda melalui STUNED NESO, wahhh dah sampai seleksi terakhir dengan tumpah darah satu tujuan (walah hiperbola sekaliiii) ditambah ongkos bolak balik mengurus letter of acceptance, IBT, translate, dllll … yahh karena terganjal oleh beberapa syarat yang harus berhubungan dengan persetujuan birokrasi internal… apa boleh buat, melayanglah tiket untuk berangkat ke Belanda dan berdomisili selama 2 tahun disana, tetapi daripada pusing – pusing penulis mengulang lagi kuliahnya dengan jurusan yang  berbeda dari pembelajaran sebelumnya dengan beasiswa yang ditawarkan oleh internal Departemen yang di waktu tersebut nama penulis masuk seleksi beasiswa tersebut.  Ya, sudahlah terus berusaha dan usaha, siapa tahu ini jalan dari Yang di ATAS untuk menunda dulu apa yang benar-benar diharapkan. Kemungkinan ada salah satu pembaca yang juga pernah bernasib sama… daripada kualat ya jalani sajalah dan terus berusaha walaupun gagal dan mengesalkan – beasiswa beasiswa.  Pengalaman akan terus berlanjut.

No comments:

Post a Comment