Herzlich Willkommen

Live processing contents

Friday, December 24, 2010

Only CMS concept


Telekomunikasi sangat dibutuhkan di dalam alur proses distribusi informasi. Terlebih dengan adanya pertumbuhan pasar yang dituntut untuk lebih kreatif di dalam manajemen pemasarannya langsung kepada konsumen tanpa ada yang ditutupi. Konsumen di era sekarang juga semakin kritis dan pintar, mereka selalu mencari informasi yang cepat dan valid mengenai produk yang hendak mereka konsumsi. Oleh karena itu dibutuhkanlah terobosan pemasaran melalui pendekatan teknologi informasi dan komunikasi yakni menggunakan Sistem manajemen konten (Inggris: content management System, disingkat CMS), adalah perangkat lunak yang memungkinkan seseorang untuk menambahkan dan/atau memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs Web. Umumnya, sebuah CMS (Content Management System) terdiri dari dua elemen:
  • aplikasi manajemen isi (Content Management Application, [CMA])
  • aplikasi pengiriman isi (content delivery application [CDA]).
Elemen CMA memperbolehkan si manajer isi -yang mungkin tidak memiliki pengetahuan mengenai HTML (HyperText Markup Language)-, untuk mengatur pembuatan, modifikasi, dan penghapusan isi dari suatu situs Web tanpa perlu memiliki keahlian sebagai seorang Webmaster. Elemen CDA menggunakan dan menghimpun informasi-informasi yang sebelumnya telah ditambah, dikurangi atau diubah oleh si empunya situs web untuk meng-update atau memperbaharui situs Web tersebut. Kemampuan atau fitur dari sebuah sistem CMS berbeda-beda, walaupun begitu, kebanyakan dari software ini memiliki fitur publikasi berbasis Web, manajemen format, kontrol revisi, pembuatan index, pencarian, dan pengarsipan.
Berikut dibawah ini pemanfaatan CMS:
  • Website perusahaan, bisnis, organisasi atau komunitas.
  • Portal
  • Galeri foto
  • Aplikasi E-Commerce.
  • Mengelola website pribadi / blog.
Yang menarik dari CMS yang berbasis PHP MySQL ini adalah Open Source, karena bagaimana mungkin cms menjadi terkenal jika tidak free download. Apalagi untuk orang seperti penulis yang menyukai gratisan.
Selain gratis, fitur-fitur standar seperti unlimited categories juga tersedia, ada fitur yang lumayan bagus yakni satu produk bisa menggunakan banyak gambar, lalu customer bisa mereview product, dan yang lainnya adalah dapat menggunakan banyak jenis mata uang, rupiah ada, dollar juga ada, dirham dan dinnar mungkin akan ada nanti.
Opencart secara default sudah memiliki 30 module lebih, yang memiliki beberapa fitur di antaranya adalah, anda dapat membuat template sendiri, jenis pembayaran yang berbeda, bisa menggunakan paypall, dan lain lain. Selain itu juga memiliki metode shipping, seperti beda warna, itu beda harga, beda tinggi beda harga.
PT. Cak Telecomunication Tbk juga menggunakan CMS sebagai bagian dari strategi pemasarannya. Konsumen berhak tau dan berhak mengenal perusahaan yang memproduksi produk-produknya yang dikenal dengan web based self service yakni Otomatisasi proses customer support tidak saja meningkatkan efisiensi pada perusahaan, tetapi juga membuat customer lebih leluasa untuk dapat mengakses informasi yang penting via web. Bisa kapan saja, dari mana saja dan untuk berbagai macam pertanyaan yang diinginkan. Untuk menarik konsumen yang haus akan informasi produk dan teknologi, PT Cak Telecomunication menciptakan CMS berbasis database yang terlihat cantik disertai content yang menarik serta user friendly. Tujuan pengaplikasian CMS tidak terlepas dari tujuan CRM yang di antaranya antara lain    :
      Mendapatkan pelanggan baru
      Mengetahui kebutuhan konsumen pada masa yang akan datang.
      Mengetahui perbaikan yang diperlukan oleh perusahaan dalam rangka memuaskan pelanggan
      Membantu perusahaan dalam meningkatkan pelayanan yang lebih baik yang dapat diberikan kepada pelanggan
      Mampu menganalisa perilaku pelanggan
Secara Sederhana content management system didefinisikan sebagai system mengatur content (isi). Content dalam hal ini diartikan sebagi unit informasi yang dapat membentuk webpage. Content dapat berupa text, image, video, sound, program dan lainnya.
Content Management System atau lebih popular dengan singkatan CMS, pertama kali muncul sebagai jawaban atau solusi dari kebutuhan manusia akan penyediaan informasi yang sangat cepat. Masih segar dalam ingatan kita, betapa sederhananya sebuah website di era tahun 90-an . Dengan hanya mengandalkan bahasa pemrograman HTML dan beberapa gambar serta informasi statis, sebuah perusahaan berusaha sebaik mungkin menampilkan informasi secukupnya kepada para pengunjung. Setiap kali ada perubahan informasi dalam perusahaan, pihak manajemen mau tidak mau haruslah berhubungan terlebih dahulu dengan pihak Humas sebelum akhirnya semua bahan diserahkan kepada pihak webmaster. Pihak inilah yang nanti akan mengadakan perubahan isi web site. Dapat dibayangkan bila hal yang sama terjadi terus menerus, berulang kali dan dalam kuantitas yang besar, seberapa banyak waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk memproses semuanya. Selain tidak efesien, biaya operasional yang harus dikeluarkan juga sangatlah besar. Tentu saja situasi ini tidak dinginkan oleh setiap orang.
Dapat dikatakan sebuah metode atau sistem yang dapat meningkatkan tingkat produktivitas dan efisiensi dalam pengembangan web site sangatlah dibutuhkan. Dan salah satu solusi yang tepat untuk ini adalah menerapkan Content Management System atau CMS.
CMS secara sederhana dapat diartikan sebagai berikut: Sebuah sistem yang memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam mengelola dan mengadakan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa sebelumnya dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Dengan demikian, setiap orang, penulis maupun editor, setiap saat dapat menggunakannya secara leluasa untuk membuat, menghapus atau bahkan memperbaharui isi website tanpa campur tangan langsung dari pihak webmaster.
Karena CMS memisahkan antara isi dan desain, konsistensi tampilan dapat senantiasa dijaga dengan baik. Setiap bagian dari website dapat memiliki isi dan tampilan yang berbeda-beda, tanpa harus khawatir kehilangan identitas dari website secara keseluruhan. Oleh karena semua data disimpan dalam satu tempat, pemanfaatan kembali dari informasi yang ada untuk berbagai keperluan dapat dengan mudah dilakukan. CMS juga memberikan kefleksibelan dalam mengatur alur kerja atau “ Workflow ” dan hak akses, sehingga memperbesar kesempatan berpartisipasi dari pengguna dalam pengembangan website. Hal ini akan sangat menguntungkan bila website yang dikelola memiliki kompleksitas yang tinggi dan mengalami kemajuan yang cukup pesat.
2.13. Manfaat CMS
Selain dari beberapa hal yang telah disebutkan di atas, CMS juga dapat memberikan sejumlah
manfaat kepada penggunanya yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Manajemen Data
Ini merupakan fungsi utama dari CMS. Semua data/informasi baik yang telah ditampilkan ataupun belum dapat diorganisasi dan disimpan secara baik. Suatu waktu data/informasi tadi dapat dipergunakan kembali sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, CMS juga mendukung berbagai macam format data, seperti XML, HTML, PDF, dan lain-lain., indexing, fungsi pencarian, dan kontrol terhadap revisi yang dilakukan terhadap data/informasi. Untuk menggunakan CMS biasanya pengetahuan tentang bahasa pemograman tidaklah terlalu dibutuhkan, karena semua proses berjalan dengan otomatis (WYSIWYG). Begitupula dengan proses “ update ”, dapat dilakukan dengan cepat sehingga menjamin kemutakhiran informasi yang ditampilkan.
2. Mengatur Siklus Hidup Website
Banyak CMS memberikan fasilitas kepada para penggunanya untuk mengelola bagian atau isi mana saja yang akan ditampilkan, masa/waktu penampilan dan lokasi penampilan di website.
Tak jarang sebelum ditampilkan, bagian atau isi yang dimaksud terlebih dahulu di-review oleh
editor sehingga dijamin kevaliditasannya.
3. Mendukung Web Templating dan Standarisasi
Setiap halaman website yang dihasilkan berasal dari template yang telah terlebih dahulu disediakan oleh CMS. Selain dapat menjaga konsistensi dari tampilan secara keseluruhan, para penulis dan editor dapat berkonsentrasi secara penuh dalam melaksanakan tugasnya menyediakan isi website. Bila isi telah tersedia, maka proses publikasi dapat berjalan dengan mudah karena sudah ada template sebelumnya. Beberapa bagian dari website biasanya telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga tidak dapat diubah begitu saja. Hal ini dilakukan untuk memberikan standarisasi kepada seluruh bagian website.
4. Personalisasi Website
Sekali sebuah isi ditempatkan ke dalam CMS, isi tersebut dapat ditampilkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari penggunanya. Terlebih lagi dengan kelebihan CMS yang dapat memisahkan antara desain dan isi, menyebabkan proses personalisasi dapat berjalan dengan mudah.

5. Sindikasi
Sindikasi memberikan kemungkinan kepada sebuah website untuk membagi isinya kepada website-website yang lain. Format data yang didukung juga cukup variatif, mulai dari rss, rdf, xml hingga “ Backend Scripting “. Sama halnya dengan personalisasi, sindikasi juga dapat dilakukan dengan mudah karena isi dan desain telah dibuat terpisah.

6. Akuntabilitas
Oleh karena CMS mendukung alur kerja dan hak akses yang jelas kepada para penggunanya, data/informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
Setiap penulis ataupun editor memiliki tugas masing-masing dengan hak akses yang berbeda-beda pula. Dengan demikian setiap perubahan yang terjadi di website dapat ditelusuri dan diperbaiki seperlunya dengan segera.

No comments:

Post a Comment